VCI JABAR 101.GRUP 6.2

Assalammu'alaikum W.W
    Alhamdulillah bersyukur diberi kesempatan untuk bisa bergabung menambah ilmu dan pengalaman di Virtual Coordinator Indonesia, bertemu dengan teman-teman yang hebat tidak hanya dari kalangan pendidik namun beragam profesi yang saling mendukung dan menyemangati, didampingi oleh instruktur yang hebat dan ramah yang selalu siap membantu dengan tujuan sama-sama untuk membekali diri kearah yang lebih baik agar ilmu dan pengalaman yang didapatkan bisa bermanfaat dimanapun kami berada.
    Berbagai macam tugas dilatihkan dan dipraktekan , beberapa diantaranya melalui room webex. Ini merupakan tugas terakhir kami, membuat review buku yang didapatkan dari rumahbelajar.id kemudian direview dalam bentuk Text To Speech.

Apa Itu Text To Speech ?

     Text To Speech adalah kemampuan percakapan sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan device mereka dengan mudah. Aplikasi yang digunakan saat ini adalah google Text To Speech yang dapat diunduh dengan sistem android, aplikasi ini mampu mempermudah pengguna android untuk membaca teks pada android, membaca buku, belajar bahasa baru, dan memberikan perintah suara.
     Teman-teman bisa menggunakan google Text To Speech untuk mengubah text menjadi suara. Pernahkan, membuka youtube yang isinya seperti suara orang yang sedang membaca berita tetapi suaranya datar seperti robot? Nah, suara itu dari video yang diolah menggunakan google Text To Speech. Dengan disediakannnya Google Text To Speech mempermudah pengguna saat pencarian translate di google, berpidato bahkan yang lainnya yang dapat dimanfaatkan dalam bidang apapun. Google Text To Speech juga dapat  mempermudah  kita saat mengirim pesan ketika kita sedang tergesa-gesa.

Cara Menggunakan Google Text To Speech Pada Android :

1. Aktifkan google Text To Speech (TTS) dengan cara mengunduh pada playstore
2. Klik Mesin TTS pada layar (baca petunjuk dan contohnya)
3. Sesuaikan tingkat pidato, status bahasa default 
4, Pilih bahasa yang diinginkan

        Ada dua buah buku yang saya review dengan menggunakan Text To Speech yaitu buku yang berjudul " Menumbuhkan Kemandirian Pada Anak" dan "Menumbuhkan Kepekaan Budaya Lokal di Sekolah Dasar."
Kedua buku tersebut merupakan konten buku yang dapat didunduh di rumahbelajar.id

Buku Pertama

Judul Buku  :    Menumbuhkan Kemandirian Pada Anak
Penulis        :    Anggiastri Hanantyasari Utami dkk
Penerbit      :   Direktorat Pendidikan Pembinaan Keluarga Direktorat Pendidikan Usia Dini                         dan   Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber       :   rumahbelajar.id

       Mendidik anak merupakan upaya yang penuh tantangan dan harapan bagi orang tua. Keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi pembentukan pribadi dan karakter setiap individu. Keberhasilan orang tua dalam mendidik anak akan sangat bergantung pada kecakapan pola asuh yang dimiliknya. Menumbuhkan kemandirian adalah salah satu pendidikan yang harus kita ajarkan dan latih pada anak.

Reviewnya  lengkapnya dapat dibaca di :  Menumbuhkan Kemandirian Pada Anak





                 Contoh  video Text To Speech Review Buku  "Menumbuhkan Kemandirian Pada Anak"


Buku Kedua

Judul Buku      :  Menumbuhkan Kepekaan Budaya Lokal di Sekolah Dasar
Penulis            :  Dewi Utama Faizah
Penerbit          :  Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian  
                          Pendidikan dan  Kebudayaan
Sumber           :   rumahbelajar.id

        Bahasa Ibu yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari ternyata memerankan peran penting dalam tumbuh kembang proses literasi di sekolah. Kekayaan bahasa lisan/oral ini ditunjukkan dengan perolehan kosakata yang nantinya akan digunakan untuk menguatkan kegiatan membaca dan menulis serta mata pelajaran  lainnya.

Review lengkapnya dapat di baca :   Menumbuhkan Kepekaan Budaya Lokal di Sekolah Dasar





    Contoh video Text To Speech Review Buku " Menumbuhkan Kepekaan Budaya Lokal di Sekolah Dasar "




Demikianlah  review buku dengan menggunakan Text To Speech. Tentu saja masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Semoga bermanfaat dan tetap semangat untuk masa depan yang lebih baik



Wasalam,

Lina Susanti




View Post

VCI JABAR 101. GRUP 6.2 



Judul Buku             :      Menumbuhkan Kemandirian Pada Anak
Penulis                    :      Anggiastri Hanantyasari Utami dkk
Penerbit                   :     Direktorat Pendidikan Pembinaan Keluarga
                                       Direktorat Pendidikan Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
                                       Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber                    :     rumabelajar.id
Jumlah Halaman     :     30 halaman
Di Review Oleh      :      Lina Susanti, S.Pd – SDN. Sariwangi Parongpong


      Mendidik anak  merupakan upaya yang penuh tantangan dan harapan bagi orang tua. Keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi pembentukan pribadi dan karakter setiap individu. Keberhasilan orang tua dalam mendidik anak akan sangat bergantung pada kecakapan pola asuh yang dimilikinya. Menurut James Dobson, anak-anak adalah titipan tuhan pada kita untuk dicintai dan diajarkan nilai-nilai keidupan, sehinggga mereka adapat membangun pondasi masa depan mereka nantinya.  Menumbuhkan kemandirian adalah salah satu pendidikan yang harus kita ajarkan dan latih pada anak.


Apa itu Kemandirian pada Anak ?

Kemandirian adalah kemampua anak untuk bisa melakukan berbagai kegiatan, mengatur dan memilih serta memutuskan dengan percaya diri dan bertanggung jawab. 

Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Kemandirian Anak ?


Yang mempengaruhi adalah :
  • Perilaku sehari-hari orang tua, guru, lingkungan dan media
  • Pembiasaan yang dilakukan di keluarga,sekolah, dan masyarakat
  • Pengalaman anak dalam menentukan pilihan dan bertanggung jawab atas pilihan tersebut

Apa Manfaat Kemandirian pada Anak ?

Manfaat Kemandirian bagi anak :  
                       
  • Menumbuhkan rasa percaya diri       
  • Menumbuhkan rasa tanggung jawab
  • Mengembangkan daya tahan fisik dan mental
  • Menumbuhkan kreativitas
  • Tanggap dalam berfikirdan bertindak

Mengapa perlu diajarkan kemandirian ?

Anak perlu diajarkan kemandirian karena :
  • Mempersiapkan anak untuk bertanggungjawab terhadap kehidupannnya sendiri
  • Melatih anak untuk belajarmenentukan pilihannnya sendiri
  • kemandirian anak tidak terbentuk dengan sendirinya, sehingga orang tua perlu melatih


Bagaimana Cara Menumbuhkan Kemandirian pada Anak ?

Peran orang tua dalam menumbuhkan kemandirian pada anak, antara lain :
  • Sebagai teladan : orang tua mencontohlna perilaku mandiri di rumah
  • Sebaga pembimbing : orang tua mengarahkan dalam berperilaku mandiri
  • Sebagai pemberi penghargaan :  orang tua memberikan pujian dan motivasi atas kemandirian yang dilakukan anak
  • Sebagai pelatih : orang tua melatih kemandirian anak melalui pembiasaan agar anak mampu memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri


Bagaimana Tahapan Menumbuhkan Kemandirian pada Anak ?

Tahapan usia untuk menumbuhkan kemandirian pada anak, orang tua dapat melakukan :

Usia 0 - 1 Tahun

  • Memberikan kesempatan anak untuk bergerak bebas dan tidak selalu digendong dengan tetap memperhatikan keselamatan anak
  • Menyelesaikan ruang untuk bergerak dengan bebas
  • Menyediakan peralatan yang memudahkan anak untuk bisa melakukan sendiri
  • Melatih anak untuk bisa makan dan minum sendiri
  • Memberikan kesempatan memilih apa yang disukai anak selama tidak membahayakan
  • Memberikan pujian atas pilihan anak
Usia 1 - 3 Tahun
  • Memberikan kesempatan anak untuk melakukan kegiatan merawat dirinya sendiri
  • Menghormati dan memberikan kesempatan anak untuk menentukan pilihannnya sendiri
  • Membuat aturan bersama
  • Memberikan kesempatan untuk bermain
  • Memberikan pujian atas usaha anak

Usia 3 - 6 Tahun
  • Memberikan anak kesempatan untuk merawat diri sendiri
  • Menghormati dan memberikan kesempatan untuk menentukan pilihan sendiri
  • Memberikan anak kesempatan untuk membantu orang tua
  • Menjelaskan pentingnya aturan dan memberikan motivasi
  • Memberikan pujian atas usaha anak

Usia 6 - 12 Tahun

  • Memberikan anak kesempatan untuk merawat diri sendiri
  • Menghormati dan memberikan kesempatan untuk menentukan pilihan sendiri
  • Mengajak anak berdiskusi
  • Membuat aturan bersama di rumah
  • Mendiskusikan aturan yang ada didalam dan luar rumah dan mengapa aturan tersebut harus ditaati
  • Memberikan kepercayaan kepada anak dapat mengerjakan tugas mandiri, memilih teman, mengatur waktuMemberikan pujian atas usaha anak

Usia 12 - 18 Tahun
  • Berdiskusi tentang cita-cita dan rencana masa depannnya
  • Berdiskusi tentang kesulitan yang dihadapinya
  • Berdiskusi dengan anak tentang kemampuan keluarganya dan bagaimana menghadapi kendalanya
  • Berdiskusi tentang alternatif pilihannya
  • Mendorong nak untuk aktif di kegiatan ekstrakulikuler
  • Membimbing anak membuat catatan keuangan sederhana
  • Mengajak anak untuk melakukan evaluasi atas kepercyaan dan pilihannnya dan memberikan pujian atas usaha yang dilakukannnya.

Demikian tahapan yang diuraikan dalam buku ini dalam menumbuhkan kemandirian pada anak. Sebagai orang tua kita harus terus belajar dalam mendampingi mereka agar menjadi sosok yang berkarakter , berbudaya dan berprestasi.

Semoga bermanfaat
View Post

VCI 101 JABAR 6 GRUP 6.2


Judul Buku          :   Menumbuhkan Kepekaan Lokal di Sekolah dasar
Penulis                 :  Dewi Utama Faizah  
Tahun Terbit        :  Januari 2019
Penerbit               :  Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan  
                                dan  Kebudayaan
Jumlah Halaman  :  23 Halaman   
ISBN                    :  978-602-1389-52-2
Review konten     :  rumahbelajar.id
Di Review oleh    :  Lina Susanti, S.Pd - SDN.Sariwangi Parongpong KBB

Buku ini terdiri dari IV Bab . Bab I. pendahuluan, Bab II. Pelaksanaan, Bab III. Contoh Praktik Budaya di Sekolah dan Bab. IV Penutup.

Buku Menumbuhkan Kepekaan Budaya Lokal di Sekolah dasar
Sumber  :  rumahbelajar.id




BAB I. PENDAHULUAN

      Dalam Bab ini diuraikan bagaimana kemampuan anak dalam bercakap sebagai bagian yang amat penting pada saat anak memasuki Sekolah Dasar. Ternyata 'bahasa Ibu' yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari anak memainkan peran  penting dalam tumbuh kembang proses literasi di sekolah. Kekayaan bahasa lisan/oral ini ditunjukkan dengan perolehan jumlah kosakata yang nantinya di sekolah dasar akan digunakan untuk menguatkan kegiatan membaca dan menulis serta mata pelajaran lainnya.
      Untuk bisa bercakap dengan baik, seorang anak berusia 7 tahun membutuhkan kosakata 6.000 hingga 8.000. Dari sanalah kemudian anak mengembangkan kemampuan lainnya untuk berkomunikasi dengan orang lain, seperti berdiskusi,bertanya,menjawab, dan berbagai hal lainnya untuk memenuhi tugas perkembangannya.
      Seni berbahasa secara ekspresif melalui bercakap-cakap membutuhkan proses waktu yang lama. Semakin banyak anak menguasai kosakata, maka akan semakin baik ia menampilkan kemampuan membaca dan menulis. Saatnya praktik-praktik  muatan lokal yang selama ini terabaikan harus digeliatkan lagi dari ruang kelas di Indonesia.

Baca  :  Anggit Angglang Literasi Keluarga

A. Pentingnya Budaya Melalui Mulok di Sekolah

      Kelas adalah miniatur masyarakat. Di Indonesia anak datang dari berbagai etnis seperti Sunda, Betawi, Minang, Jawa , Bugis dan lain-lain, yang akan melebur dalam sebuah kelas yang multiluktural. Interaksi sosial dan pesan budaya yang ditampilkan di sekolah dasar Indonesia yang penuh keberagaman.
      Dari sinilah kelak fungsi proses pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi bermakna karena akan dibangun dan ditumbuhkan seni berbahasa Indonesia melalui koneksi bahasa ibu, permainan tradisional, bernyanyi, kerajinan tangan dan hal lainnya yang diperlukan anak usia sekolah dasar.

B. Kekuatan Budaya Muatan Lokal dalam Proses Literasi

      Konsep pengetahuan dimana latar budaya anak adalah harta karun yang harus difungsikan dalam sistem pendidikan di sekolah. Bagaimana pengetahuan dan kecakapan memberi nilai tambah seperti cara hidup sehari-hari, bermasyarakat, beragama, memasak dan sebagainya.
      Guru harus dapat menjembatani gaya hidup di rumah dan sekolah lewat rancangan pembelajaran yang protagonis (kaya budaya dan karakter), melalui rancangan pelaksanaan pembelajaram (RPP) yang sesuai dengan kebutuhan dimana mereka hidup ,
Contohnya :
  • Aceh dengan kehidupan spiritual yang kuat
  • Papua dengan kehidupan alamiah yang kuat
  • Bali dalam kehidupan adat dan tradisi yang kuat
C. Hubungan Budaya dan Kualitas Pendidikan

      Menurut Frederich Frobel ,anak piawai berbahasa bukan karena belajar tata bahasa. Mereka justru pintar karena memperoleh kosa kata dari ibu dan dari orang-orang terdekat dengan lingkungannya.
     Lokal inisiatif dimana anak hadir melalui pesan budaya, sehingga terjadi akselerasi"ZPD", Zona of Proximal Development seperti yang digagas Vygotsky. Anak-anak Indonesia belajar melalui azas bernegara Bhineka Tunggal Ika dan penanaman nilai-nilai kebangsaan yang sudah ditanamkan sejak dulu.
      Pembelajaran yang berbasis budaya dan interaksi sosial. Guru harus mampu membumikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak pada zaman di mana mereka hidup.

Baca  :  Sacima

BAB II. PELAKSANAAN

      Melaksanakan hadirnya budaya dalam kegiatan di sekolah membutuhkan sinergi kolaborasi dari guru-guru pembelajar disetiap gugus yang 'protagonis', juga membutuhkan perguruan tinggi yang melahirkan calon guru yang bermental guru pembelajar yang memahami ilmu pedagogi yang telah siap mendampingi peserta didik yang datang dari beragam sosial budaya yang berbeda. Salah satu caranya adalah membuat komunitas guru pembelajar sadar budaya yang melakukan pendampingan literasi yang menguatkan budaya lokal.
      Mengapa budaya begitu diutamakan ? karena ada 746 bahasa ibu dari berbagai suku, yang bisa menjadi tumpuan kegiatan literasi sehingga terjadi dialog budaya di kelas. Kelas menjadi kaya dengan literasi, buku bacaan lokal yang beragam, melahirkan guru protagonis dan guru literat.

Baca  :  Kolecer dan Candil

BAB III. CONTOH PRAKTIK BUDAYA DI SEKOLAH

A. Pojok Budaya di Dalam Kelas

     Ada pojok budaya yang memuat aneka ragam permainan tradisional seperti upih kelapa, ketapel, layang-layang, danguang, peralatan memasak kuno suku Minangkabau,  semuanya menjadi media pembelajaran yang menyenangkan.

Contoh Perangkat Budaya di Kelas
Sumber : Buku Seri Manual GLS 
                         
Selain itu kelas dipenuhi oleh aroma tanaman herbal yang dibawa oleh siswa dari rumah. Disamping itu  mereka memasak bersama makanan tradisional, menyiapkan acara adat, menari dan kegiatan lainnya.


 B. Buku Bacaan Berbasis Lokal   

      Kehadiran buku-buku penunujang literasi sekolah dengan bergenre dongeng, buku fiksi, dan nonfiksi    akan membantu tumbuhnya kegiatan literasi berbasis kontekstual (mulok) dan menguatkan siswa dalam melangsungkan proses multiliterasi dengan tuntutan zaman.
     Kehadiran buku cerita berbasis akan menampilkan tradisi budaya di lingkungan mereka yang kaya, mereka bangga terhadap budaya mereka. Namun yang harus diingat buku bacaan berbasis budaya adalah buku budaya yang tumbuh pada suku yang ada di lingkungan tersebut, bukan buku hasil terjemahan yang dialihbahasakan ke budaya lokal. Seperti Papua dengan 77 buah buku yang telah berhasil dibuat  dengan berbasis budaya lokal setempat.

C. Praktik Budaya Dakam Kegiatan Ekstrakulikuler

      Mengajak siswa melakukan praktik budaya lokal, misalnya makan bersama dan memasak bersama makanan khas daerah tersebut.


Contoh Praktik Membacakan Buku Berbasis Budaya Minang
Sumber : Buku  Manual GLS




Praktik Budaya dalam Kegiatan Ekstrakulikuler
Sumber : Buku Manual GLS






















BAB, IV PENUTUP
      
      Memediasi budaya yang beragam melalui kegiatan literasi adalah suatu keniscayaan. Gerakan literasi harus mampu   menggali pendidikan di Indonesia . Pelaksanaan muatan lokal akan terasa mengasyikan jika guru memahami budaya. Karena kehadiran guru yang memahami budaya merupakan interaksi utama sukses atau gagalnya komunitas guru protagonis dan literat.



Demikian review mengenai  Menumbuhkan Kepekaan Budaya Lokal DI Sekolah Dasar, semoga bermanfaat.

Salam literasi







View Post
Talk Show bersama Bety Kristianto

Tidak biasanya di lantai 3 gramedia Bandung telah ramai oleh penataan venue. Hari ini Sabtu, 22 Desember 2018 bertepatan dengan Hari Ibu, akan dilaksanakan talk show & book launching  "Great Mom, Strong Son" bersama Bety kristianto penulis dan blogger  sahabat kami dari Yogyakarta. Buku ini adalah karyanya yang kedua bersama Jessica Valentina. Sebelumnya telah launching buku solo yang berjudul  "Smart Mom, Happy Mom".

Talk show  dimulai pada pukul 13.00 . Namun sebelum pukul 13.00, sudah banyak yang berkumpul di sektar venue, tak heran acara ini sudah dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Sambil menunggu acara, undangan bisa melakukan check up gratis tekanan darah dan gula darah dari RS Hermina Arcamanik. Acara talk show  dan book launching  dipandu oleh Mba Uni.
Nah, ini acara selama talk show dan book launchingnya Mba Bety, Kita simak, yuk!
  • Membuka acara dengan lagu "Bunda". Berhubung hari ini special moment bertepatan dengan hari Ibu, Mba Bety memulai acaranya dengan menyanyikan lagu "Bunda" karya Melly Goeslow. Suara merdu Mba Betty membuat semua orang terhanyut, sungguh penulis yang multitalenta.
  • Alasan Memilih Judul Buku "Great Mom,Strong Son". Mulailah Mba Bety bercerita tentang alasan memilih judul buku ini. Buku ini adalah pengalaman Mba Betty dan Mba Jessica yang diamanahi anak laki-laki. sayangnya Mba Jessica tidak bisa hadir karena sedang menanti kelahiran  anak yang ketiga. Mba Bety berbagi kisah tentang tips  bagaimana membesarkan anak-anak lelakinya dan kekuatan apa yang harus dimiliki seorang ibu untuk membesarkan anak laki-lakinya. Bahwa anak laki-laki adalah anugerah yang harus disyukuri, mereka punya potensi yang besar jika kita bisa mengasuh dan mendidiknya dengan tepat.
  • Acara diselingi dengan diskusi dan tanya jawab yang seru dari para peserta. Karena ini talk show dan book launcing  tentang parenting maka semua ibu-ibu terutama yang memilik bayi dan anak kecil sangat antusias bertanya. Apalagi banyak door prize keren dari para sponsor. Selain ibu-ibu balita dan para peserta ada juga door prize untuk para blogger bernilai jutaan rupiah berupa pelatihan pengelolaan keuangan dan saham dari Profita Institut.
Pemberian Door Prize dari Para Sponsor
                
  • KIta intip sedikit bukunya Mba Bety dan Mba Jessica pada acara talk show dan book launching pada tanggal 22 Desember 2018 yang lalu.

Buku Great Mom,Strong Son Karya Bety dan Jessica


Buku keren tentang Parenting,
  terdiri dari 7 bab. Setiap sub bab membuat kita penasaran untuk membacanya. 7 bab itu tidak terasa dibaca karena bahasanya yang mengalir dan sederhana, sharing tanpa menggurui. Berbagi tips dan pengalaman menarik tentang rahasia mendidik anak laki-laki yang menjadi pribadi super. Hal-hal apa yang harus dipahami sebagai kunci penting agar menemukan pola pengasuhan  yang tepat untuk mereka. Tips bagaimana supaya kita menjadi great mom. ini penting loh, karena great  mom akan melahirkan strong son. Terus Great mom itu yang bagaimana sih? apakah strong son itu anak yang tidak boleh menangis? Bisa tidak ya kita menjadi seperti itu? Yuk temukan jawabannya di buku "Great Mom,Strong Son".

Buku Great Mom, Strong Son Diterbitkan oleh Penerbit Mayor Andi

  • Buku Great Mom, Strong Son ini diterbitkan oleh penerbit Mayor Andi. Untuk pulau Jawa harga buku Rp68.000,00, tidak mahal mengingat ilmu parenting dan sharing pengalaman yang didapatkan di dalamnya.Pada acara talk show dan launching book great mom, strong son ini juga dihadiri oleh perwakilan dari penerbit Andi yang  berbagi  tips dan trik bagaimana penulis bisa menerbitkan bukunya di sana.
  • Reuni komunitas Joeragan artikel dan Blogger JA .Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 15.30, sebetulnya masih banyak peserta yang masih ingin bertanya. Acara ditutup dengan foto bersama dari peserta . Berhubung ada peserta dari komunitas Joeragan Artikel dan Blogger JA, maka acara talk show dan book launching ini dijadikan ajang reuni juga.


Foto Bersama komunitas JA dan Blogger JA sebelum Acara Usai
Sumber Foto :   Yashinta
Rencana talk show dan book launching pada tahun 2019 akan digelar di Semarang. Sukses ya Mba Bety dan Mba Jessica.


View Post
Liburan sudah hampir usai, namun masih ada cerita yang belum selesai. Sisa waktu liburan kami gunakan untuk pulang ke kampung halaman suami dan bersilaturahim dengan orang tua dan keluarga.  Setiap pulkam, kami selalu penasaran ingin melewati Jembatan Cirahong, untuk merasakan sensasi deg-degannya. Jembatan kereta api Cirahong terletak di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis. Jembatan ini menghubungkan Tasikmalaya dan Ciamis melalui Manonjaya begitu pula sebaliknya. Ada yang membuatnya berbeda dengan jembatan lainnya yang ada di Indonesia. Yuk, Kita simak!

1.  Umur Jembatan Ini 125 Tahun

Jembatan ini dibuat pada tahun 1893 pada zaman Hindia Belanda dan diperkuat kembali pada tahun 1954 oleh pemerintah Indonesia.

                                  

2.  Jembatan Cirahong Memiliki Kontruksi yang Kuat

Jembatan ini terbuat dari baja yang banyak dan cukup rapat. Dengan rusuk kontinu dan rusuk pelat  pada bagian atas dan bawahnya.

3.  Jembatan Cirahong Memiliki Dua Fungsi

Ini yang membedakannya dengan jembatan kereta api yang lainnya. Pada bagian atas jembatan berfungsi sebagai jembatan yang dilalui kereta api, sedangkan bagian bawahnya berfungsi sebagai orang yang berjalan maupun kendaran yang lewat seperti kereta kuda,gerobak,sepeda,motor atau mobil.

                           

4.  Di  Dalam Jembatan  Ini Kita Merasakan Sensasi Keunikannya

Bagian bawah jembatan hanya  bisa dilalui oleh oleh satu mobil yang searah. Jadi yang yang akan memasuki jembatan ini harus antri bergiliran. Jangan takut banyak sukarelawan yang membantu mengatur keluar masuknya kendaraan. Pijakan jembatan yang terbuat dari papan jati mengeluarkan bunyi grudag-grudug ketika ban kendaraan melewatinya.

5.  Cerita Mistis dari Penduduk Sekitar

Konon katanya ada beberapa orang yang nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atas jembatan ini. Tinggi jembatan ini 66 meter di atas permukaan  sungai Citanduy.


                           

Namun rasa takut itu akan hilang dengan sendirinya ketika kita melewatnyai dan berada di atas jembatan Cirahong ini.  Kita bisa menyaksikan pemandangan indah sepanjang 202 meter. Hamparan sawah dan Sungai Citanduy yang sungguh mempesona, membuat kita takjub akan penciptanya. Belum lagi jika kebetulan kita melewatinya, bersamaan waktunya dengan kereta api yang akan melintas tepat diatas kepala kita, benar-benar uji nyali yang membuat ketagihan. Sudah 125 tahun yang lalu, namun jembatan Cirahong masih berdiri kokoh dengan indahnya. Menjadi saksi bisu perjalanan orang-orang  yang melewatinya.

O iya, sebelum ke kampung halaman suami, kami singgah dulu di kota Garut, untuk menikmati objek wisata Sabda Alam dan kulinernya.

Silahkan mampir di Pesona Kota Intan

Nah, yang penasaran ingin merasakan sensasi deg-degan melintas di jembatan Cirahong, coba deh, lewat ke jalur ini apabila kebetulan singgah ke kota Tasikmalaya atau Ciamis.



"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi(seraya berkata):"Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau maka peliharalah kami dari siksa neraka" (QS.3 : 190-191)



Selamat berlibur bersama keluarga tercinta.

salam,

Enasusanti
View Post
Pernah dengar istilah kolecer dan candil? Ya kedua nama itu tidak asing lagi bagi masyarakat provinsi Jawa Barat . Kolecer adalah jenis mainan tradisional  yang berbahan kayu yang dililit daun pisang kering yang dipasang pada batang bambu ukuran kecil sampai besar. Sekarang kolecer banyak dimodifikasi dengan bahan kertas atau plastik. Kolecer atau kincir angin ini tidak hanya dimainkan oleh anak-anak saja, tetapi juga orang dewasa. Selain sebagai alat hiburan kolecer ini juga berfungsi sebagai alat untuk mengusir hama di pesawahan.

Sedangkan candil adalah makanan yang terbuat dari ketan ( bisa juga diganti dengan ubi atau singkong), gula merah dan santan. Makanan ini juga selain akrab di telinga masyarakat Jawa barat juga populer di Pulau Jawa, sebagai  makanan yang disajikan sebagai menu pembuka di saat berbuka puasa.

Tapi sekarang kita tidak sedang berbicara tentang kolecer dan Candil yang itu. Kolecer dan Candil yang kita bicarakan sekarang  adalah program inovasi literasi  baru yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Program baru setelah suksesnya WJLRC (West Java Leaders Reading Challange),Gelak Ceria Literasi Keluarga Anggit Angglang dan program literasi lainnya.

Baca  juga  :Anggit Angglang,Literasi Keluarga.

Program Kolecer dan Candil diluncurkan Pemprov Jabar sebagai kepedulian terhadap rendahnya minat baca masyarakat Indonesia yang menurut survey  Most Literate Nation in The World   2016 hanya menempati posisi ke-61 dari 62 negara yang ikut ambil bagian, dengan rata-rata perbandingan 1 : 10.000 atau sekitar 0,01 persen. Walupun tidak dipungkiri sejak gencarnya program literasi diakui telah ada peningkatan, namun angka  itu tidak terlalu signifikan.

Pemprov Jabar luncurkan program Kolecer-Candil untuk mendekatkan buku pada masyarakat
Sumber foto : Humas Jabar
Program Kolecer - Candil diresmikan oleh Gubernur Jawa barat, Bapak Ridwan Kamil di Lapangan Sempur Bogor pada hari Sabtu, 15 Desember 2018. Didampingi oleh wali kota Bogor, Kepala Perpusnas RI, dan Kepala Dispuspida Jabar. Bogor diharapkan sebagai kota percontohan  program Kolecer - Candil untuk 27 kota / kabupaten lainnya di Jawa Barat, mengingat Bogor sudah banyak mengupayakan gerakan literasi yang luar biasa.  Dengan adanya program Street Library atau Outdoor Library  yang nama lokalnya Kotak Literasi Cerdas ini   dapat ditemukan di pedestrian, taman kota ,alun-alun diseluruh Jawa barat. Sedangkan  Candil merupakan elibrary, dengan nama lokalnya  Maca dina Digital Library membaca melalui smartphone masing-masing. Aplikasi ini  dikeluarkan oleh Dispuspida Jabar. Harapannya dengan adanya program Kolecer- Candil ini dapat meningkatkan indeks membaca masyarakat Jawa barat dan membentengi generasi muda agar literasinya tidak tergerus oleh revolusi digital. Dengan  meningkatnya indeks membaca masyarakat Jawa Barat akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia ,tidak menjadi bangsa yang tertinggal dan dapat menyaring informasi dengan benar.

Apa itu kolecer dan candil, yu kita simak ceritanya di bawah ini ,
  • Kolecer adalah akronim dari Kotak Literasi Cerdas  salah satu Street Library yaitu sebuah inovasi perpustakaan mini yang akan diletakkan di jalur-jalur pejalan kaki , yang dapat ditemukan juga di taman kota atau alun-alun. Kolecer ini terinspirasi dari kotak telepon di London, Inggris. Kotak ini dapat memuat 80 judul buku dan akan hadir di 600 titik di Jawa Barat. Bukunya berasal dari instansi,yayasan atau masyarakat yang akan menyumbangkan bukunya.

Kolecer inovasi perpustakaan mini yang akan diletakkan di jalur-jalur pejalan kaki
Sumber foto : Humas jabar
  • Candil  akronim dari Maca dina Digital Library, aplikasi resmi elibrary milik Pemprov Jabar . Dikeluarkan oleh Dispuspida jabar. Candil dapat diakses melalui smartphone yang dapat diunduh di App Store atau Geogle Play. Dengan adanya Candil ini dapat memudahkan masyarakat untuk dapat membaca buku digital di mana  dan kapan pun. Pengarang buku berasal dari seluruh Indonesia. Pada tahap pertama terdapat 500 judul ebook. Gencarnya teknologi dan inovasi dibidang teknologi membuat masyarakat terutama generasi milineal lebih senang berselancar di gawai daripada membaca buku. Semoga dengan adanya program Candil ini dapat mendekatkan buku kepada generasi milenial. Candil dapat dinikmati mulai bulan Januari 2018. Target 1500 ebook dapat diakses pada tahun 2019.

Candil, elibrary yang dapat diunduh dengan mudah melalui smartphone
Sumber foto : Dispuspida jabar
Kolecer dan Candil merupakan program inovasi literasi Pemprov Jabar yang harus kita apresiasi sebagai salah satu upaya untuk membudayakan minat  membaca, khususnya bagi masyarakat Jawa Barat. Membaca tidak lagi sulit, tetapi menjadi  mudah dan menyenangkan.

Kolecer dan Candil inovasi literasi Pemprov Jabar




Sumber : Humas dan Dispuspida Jabar








View Post
Assalammu'alaikum W.W

Hai sahabat semuanya, semoga sehat selalu ya...
Pagi hari Pasukan Biru sudah berkumpul di Yayasan Amal Keluarga Kecamatan parongpong Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini diikuti oleh 60 sekolah dari tingkat PAUD,SD dan SMP. Tanggal 25 November   adalah  peringatan HUT  PGRI (Pendidikan Guru Republik Indonesia) yang ke-73 dan HGN (Hari Guru Nasional ) yang ke-24. Peringatan yang dilaksanakan pada tanggal 24 November 2018,  lebih awal satu hari ini tidak mengurangi kekhidmatan dan kemeriahannya. Dari guru,oleh guru dan untuk guru.

Tema yang diusung dalam kegiatan HUT PGRI dan HGN ini adalah  adalah "Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad ke-21."  Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan  dibuka  oleh Ibu  kepala UPT Pendidikan SD dan Paudni  dan bapak Ketua PGRI Kecamatan parongpong.  Dalam sambutannya beliau mengingatkan kewajiban dan peran   para guru terutama ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk meningkatkan kinerja dan profesionalime guru yang sesuai dengan Visi Misi Kabupaten Bandung Barat " Mewujudkan Bandung Barat yang Akur (Aspiratif, Kreatif,Unggul dan Religius) berbasis pengembangan ekonomi,optimalisasi sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusia. Dengan jargon Bandung Barat Lumpat (Bandung Barat Berlari), meningkatkan kinerja sehingga meraih berbagai target di berbagai bidang.
Berbagai Kegiatan Dalam Rangka Memperingati HUT PGRI dan HGN
Setelah ditutup do'a acara dilanjutkan dengan lomba gerak jalan dan lomba permainan olahraga tradisional  seperti  egrang, bakiak dan dogongan. Acara diakhiri dengan Gembrong Liwet (Makan Nasi bersama).  Lomba Gerak jalan melintasi perkebunan  di Parongpong. sambil berjalan menyusuri jalan desa , kita bisa menikmati indahnya pemandangan  sambil  menghirup udara segar. Setiap sekolah mendapatkan nomor peserta dan berhak mendapat door prize. 

Gerak jalan merupakan kegiatan rutin memperingati HUT PGRI dan HGN setiap tahunnya,
                                     
Nah ini sekilas permainan olah raga  tradisional yang dilombakan dalam memeriahkan HUT PGRI dan HGN :
  1. Egrang. Jenis permainan olah raga tradisional dengan dua buah bambu yang digunakan sebagai alat untuk berjalan. Permainan ini membutuhkan ketangkasan dan konsentrasi tinggi . Pemenangnya adalah yang paling cepat tiba di  tujuan tanpa terjatuh.
    Perlombaan egrang yang memerlukan ketangkasan dan konsentrasi
  2. Bakiak.   Bakiak adalah jenis permainan olah raga tradisional yang memerlukan ketangkasan dan kekompakan dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki yang terbuat dari ban bekas yang dipaku pada kedua sisinya. Jumlah pemain setiap kelompok lebih dari satu orang. Mereka harus kompak melangkah bersama sampai tujuan yang telah ditentukan, satu kesalahan menyebabkan kelompoknya  terjatuh. Kelompok yang tiba lebih dulu, akan  menjadi juara.      
    Perlombaan bakiak yang seru dan mengasyikan meriahkan HUT PGRI dan HGN
  3. Dogongan. Permainan dogongan adalah kebalikan dari tarik tambang. Kedua regu saling mendorong adu kekuatan untuk mendapatkan kemenangan. Alat yang digunakan adalah bambu. Kekuatan dan kekompakan diperlukan dalam permainan ini. Permainan yang paling seru di acara HUT PGRI dan HGN ini.
Dogongan , permainan yang membutuhkan kekompakan dan tenaga yang kuat
Tidak terasa hari sudah semakin siang, azan zuhur telah berkumandang. Saatnya isoma . Setelah salat  zuhur kami berkumpul dan makan bersama-sama. Setiap sekolah berkumpul membuka bekal makan siangnya masing-masing. Ada nasi liwet, ayam, ikan asin, jengkol ,sambal dan lalapannya, wah mantap. Kami makan bersama-sama dengan alas daun. Nah ini adalah bagian acara yang ditunggu oleh para peserta HUT PGRI dan HGN. Maklum tenaga sudah terkuras oleh berbagai macam kegiatan.
   
Gembrong Liwet acara yang paling ditunggu oleh peserta HUT PGRI dan HGN
Waktu sudah menunujukkan pukul dua siang, setelah operasi bersih kami pulang akan melanjutkan aktivitas masing-masing dengan satu tekad setelah peringatan HUT PGRI dan HGN  . Hari ini  kami harus lebih baik dari kemarin, terutama dalam meningkatkan profesionalisme kami sebagai guru. Masih banyak PR yang harus dikerjakan sebagai pendidik bangsa. "Guru harus mampu datang lebih awal ke dalam dunia kehidupan peserta didik  masa depan."  Itu adalah salah satu ilmu yang didapatkan pada waktu berkunjung ke Museum Pendidikan Nasional (Mupenas) UPI.


Dlalam kesempatan memperingati HUT PGRI dan HGN ini Saya mengucapkan selamat hari guru untuk guru-guruku dan teman-teman semua yang sudah banyak memberi arti dan warna dalam kehidupan ini. Terima kasih tak terhingga serta do'a yang terucap , semoga setiap tetes keringat, tenaga,waktu,fikiran dan harta yang tercurah dicatat sebagai amal soleh yang akan menghantarkan kita menggapai RidhoNya meraih keberkahan dan kebahagian di dunia dan akhirat, aamiin.

Guru mulia karena karya.


                                 
      Sumber :  Youtube.com, lagu  yang diperdengarkan ketika memeriahkan HUT PGRI dan HGN


Wasalam


Enasusanti
View Post