Assalammua'alaikum Sahabat semua...
Dirgahayu Republik Indonesia, semoga 73 tahun kemerdekaan ini bisa kita isi dengan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Sekecil apapun manfaat yang kita beri tak jadi masalah, asalkan kita lakukan dengan ikhlas dan sepenuh hati inshaaAllah akan bernilai ibadah dan membawa arti tersendiri.
Berbicara tentang memberi arti beberapa waktu yang lalu saya sempat membuka informasi tentang Gerakan Menumpuk Piring di Tengah, sebuah gerakan sederhana yang mengajak kita untuk membantu menumpukkan piring atau gelas di tengah jika kita selesai makan di luar, sudah cukup itu saja, sehingga para pramusaji akan lebih cepat membereskan alat makan dan tempat makan kita. Tujuan gerakan ini adalah membantu para pramusaji yang telah bekerja keras melayani para tamu, memberikan sedikit empati bagi mereka, sedikit namun cukup memberi arti.
Kegiatan yang biasa saja namun menurut saya itu adalah media untuk melatih sikap sosial kita untuk tidak hanya bersimpati tetapi berempati. Menurut saya bersimpati berbeda dengan berempati, bersimpati hanya dalam tataran pikiran saja, "ah kasihan ya !" namun empati tidak hanya sebatas pikiran tapi dilanjutkan dengan bentuk aksi nyata.
Dirgahayu Republik Indonesia, semoga 73 tahun kemerdekaan ini bisa kita isi dengan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Sekecil apapun manfaat yang kita beri tak jadi masalah, asalkan kita lakukan dengan ikhlas dan sepenuh hati inshaaAllah akan bernilai ibadah dan membawa arti tersendiri.
Berbicara tentang memberi arti beberapa waktu yang lalu saya sempat membuka informasi tentang Gerakan Menumpuk Piring di Tengah, sebuah gerakan sederhana yang mengajak kita untuk membantu menumpukkan piring atau gelas di tengah jika kita selesai makan di luar, sudah cukup itu saja, sehingga para pramusaji akan lebih cepat membereskan alat makan dan tempat makan kita. Tujuan gerakan ini adalah membantu para pramusaji yang telah bekerja keras melayani para tamu, memberikan sedikit empati bagi mereka, sedikit namun cukup memberi arti.
Kegiatan yang biasa saja namun menurut saya itu adalah media untuk melatih sikap sosial kita untuk tidak hanya bersimpati tetapi berempati. Menurut saya bersimpati berbeda dengan berempati, bersimpati hanya dalam tataran pikiran saja, "ah kasihan ya !" namun empati tidak hanya sebatas pikiran tapi dilanjutkan dengan bentuk aksi nyata.
Berhubung libur kami sekeluarga pergi sarapan di Mang bubur langganan . Setelah selesai sarapan saya ajak anak-anak dan suami untuk melakukan aksi tumpuk piring di tengah. ketika Mang bubur datang ia berkata dengan ekspresi kaget dan senang "wah hebat, piringnya sudah dirapikan dan tempatnya jadi bersih, makasih ya!" sayang waktu itu tak tak sempat foto-foto.
Lain waktu keluarga adik datang bersama anak-anaknya. Pulang dari suatu tempat, kami mampir untuk makan siang. setelah selesai makan saya ajak adik dan keponakan untuk melakukan gerakan menumpuk piring di tengah. Di luar dugaan , keponakan yang berusia 4 tahun, minta kertas tissu sama ibunya, spontan dia melap meja dengan tissu, "wah, pinter banget!
Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya. Selamat mencoba aksi tumpuk piring di tengah. Percayalah kebaikan yang kita lakukan akan kembali pada kita.
wasalam,
Ena